Site icon New Tech Club

90% Bisnis Pakai AI Dalam 2 Tahun: Bukan Gantikan Manusia!

90% Bisnis Pakai AI Dalam 2 Tahun: Bukan Gantikan Manusia!

90% Bisnis Pakai AI Dalam 2 Tahun: Bukan Gantikan Manusia!

newtechclub – Teknologi kecerdas an buatan (AI) terus meroket di berbagai lini bisnis, mengubah cara perusahaan beroperasi dan melayani pelanggan. Menurut survei terbaru dari platform omnichannel SleekFlow, 67% dari 570 perusahaan yang disurvei sudah memanfaatkan AI atau otomatisasi. Angka ini membuktikan bahwa adopsi AI kian menggeliat, tak hanya di level global tapi juga di Indonesia.

Survei tersebut mengungkap fakta menarik: 90% bisnis berencana memperluas penggunaan AI dalam dua tahun ke depan. Mereka bakal fokus pada pengembangan agen AI, sistem analisis cerdas, CRM berbasis AI, hingga integrasi omnichannel. Di Indonesia sendiri, lebih dari 65% pelaku bisnis mengaku AI berhasil meningkatkan kepuasan pelanggan, terutama dalam meningkatkan brand awareness dan memengaruhi keputusan pembelian.

Meski permintaan AI melonjak, bukan berarti jalan para pebisnis mulus begitu saja. Biaya implementasi masih menjadi penghalang utama, diikuti keterbatasan SDM dan ketidakpastian return on investment (ROI). Tapi, Asnawi Jufrie, VP dan GM SleekFlow Asia Tenggara, menegaskan bahwa AI tidak dirancang untuk menggantikan manusia. “Justru, AI memperkuat peran manusia dalam memberikan layanan yang lebih optimal,” tegasnya.

Baca juga Bukan Teknologi! Ini Pemicu Lonjakan Harga Smartphone 2025

Perusahaan kini banyak mengandalkan chatbot sebagai salah satu bentuk AI paling populer. Fitur ini sudah jadi andalan di sektor ritel, jasa profesional, hingga finansial. Konsumen merasakan langsung manfaat AI yang mampu memberikan respons instan dan memudahkan akses, mulai dari melacak pesanan, mencari informasi, hingga menyelesaikan transaksi pembayaran.

Fakta menariknya, 88% responden lebih memilih bantuan AI daripada harus antri lebih dari lima menit untuk dilayani customer service manusia. Selain itu, 86% konsumen di Indonesia mengaku lebih tergoda belanja jika dapat promo hasil personalisasi AI.

Walaupun AI semakin canggih, survei membuktikan bahwa peran manusia tetap tak tergantikan. Konsumen masih butuh interaksi langsung, terutama untuk masalah kompleks yang memerlukan empati, intonasi suara, dan bahasa tubuh. “Pelanggan mau respons cepat, tapi juga butuh kepercayaan dan kedekatan emosional,” jelas Asnawi.

Maka, kolaborasi antara kecepatan AI dan sentuhan manusia menjadi kunci utama dalam menciptakan pengalaman pelanggan yang memuaskan. Teknologi boleh berkembang pesat, tapi nuansa humanis tetap jadi elemen krusial dalam bisnis.

Jelas sudah—AI bukan ancaman, melainkan mitra strategis yang membantu bisnis bekerja lebih efisien. Dengan menggabungkan kecepatan teknologi dan kehangatan manusia, perusahaan bisa memberikan layanan terbaik kepada pelanggan. Jadi, siap-siap saja, dalam dua tahun ke depan, AI bakal makin merajalela di sekitar kita!

Exit mobile version